IP VERSI 6
1.
Apa Itu IP dan
Protokol dalam Jaringan?
sebelum
membahas mengenai ipv6 secara lebih dalam, ada baiknya kita bahas kembali
sedikit lagi tentang apa itu protokol dan tcp/ip. Protokol dapat di
dianalogikan sebagai 2 orang yang berasal dari bangsa yang berbeda akan
berdilaog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan
berbicara dengan bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga dapat di pastikan
bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena
itu agar dialog dan komunikasi dapat bverjalan dengan lancar maka masing-masing
orang tersebut harus berdialog jasa penterjemah atau protocol.
Demikian juga
halnya 2 komputer dari pabrik yang berbeda ketika akan berkomunikasi dengan
caranya masing-masing juga tidak akan terselenggara dialog yang baik. Sehingga
agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tercapainya dialog yang di
mengerti oleh kedua computer tersebut, maka harus menggunakan suatu protocol
yang dapat digunakan secara umum.
Adapun yang
dimaksud dnegan IP/Internet Protokol adalah alamat
IP yang bahasa awamnya bisa disebut dengan kode pengenal computer pada jaringan. IP merupakan komponen
vital pada internet, karena tanpa alamat IP seseorang tidak akan dapat
terhubung dengan internet. Setiap computer yang terhubung dengan internet
setidaknya harus memiliki satu buah alamat IP pada setiap peangkat yang
terhubung ke internet dan alamat IP itu sendiri harus Unik karena tidak boleh
ada computer/server/perangkat jaringan lainnya yang menggunakan alamat IP yang
sama di internet.
Alamat IP (IP
v4) pada awalnya adalah sederetan bilangan biner sepanjang 32 bit yang di
pakai untuk mengidentifikasi host pada jaringan. Alamat IP ini di berika
secara unik pada masing-masing computer/host yang terhubung ke internet.
prinsip kerjanya adalah packet-packet yang membawa data di muati alamat IP dari
computer pengirim data kepada alamat IP pada computer yang akan di tuju,
kemudian data trsebut dikirim ke jaringan. Packet-packet ini kemudian di kirim
dari router ke router dengan berpedoman pada alamat IP tersebut menuju ke
computer yang dituju. Seluruh computer/host yang tersambung ke internet, di
bedakan hanya berdasarkan alamt IP ini, oleh karena itu tidak boleh
terjadi duplikasi pada alamat IP untuk setiap yang terhubung ke ke jaringan
internet.
Untuk itu
Setelah IP v4 sukses penggunaanya oleh para pengguna internet, kemudian timbul
suatu permasalahan baru dimana IP v4 hanya dapat menam[ung para pengguna
internet sebanyak 4,3 milyar saja, sedangkan di perkirakan pada beberapa tahun
menjelang era globalisasi para pengguna internet akan mengalami lonjakan yang
cukup tajam yang akhirnya akan membuat para pengguna internet baru akan
kehabisan alamat IPv4. berdasarkan hal itulah kemudian di rancang internet
protocol baru yang di namakan IPnext generation pada (IPng) tahun 1996 yang
penggunaanya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah
sukses sebelumnya.
2.
Apa Itu IPV6
IPng atau di
sebut juga sebagai IPv6 sendiri adalah suatu protocol layer ketiga terbaru yang
di ciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang sering di kenal sebagai IP.
Penggunaan IPv6 yang memilki nama lain IPng (IP next generation) ini pertama
kali di rekomendasikan pada tanggal 25 juli di Toronto pada saat pertemuan
IETF. Perancanagan dari IPv6 ini di latarbelakangi oleh keterbatasan
pengalamatan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit dirasa tidak dapat
menangani seluruh pwngguna internet di masa depan akibat dari pertumbuhan
jaringan pengembangan jaringan khususnya internet.
Konsep
pengalamatan pada IPv6 memiliki persamaan paad IP v4, akan tetapi lebih di
perluas dengan tujuan untuk menciptakan system pengalamatan yang bias mendukung
perkembangan internet yang semakin pesat dan penggunaan aplikasi baru di
masa depan. Perubahan terbesar pada IPv6 adalah terdapat pada header, yaitu
penungkatan jumlah alamat dari 32 bit(IPv4) menjadi 128bit(IPv6). Berikut format header dari Ipv6:
Gambar 2.2 Format header
IPv6(Robert, 1995)
keterangan:
·
Version 4 bit
'version' berisi nomor versi IP = 6.
·
Traffic Class 8
bit 'traffic class' yang digunakan untuk mengidentifikasi prioritas paket IPv6.
·
Flow Label 20 bit
'flow label' digunakan untuk QoS
management.
·
Payload Length 16
bit 'unsigned integer' yang menunjukkan ukuran paket.
·
Next Header 8 bit
yang mengidentifikasi protokol terenkapsulasi selanjutnya.
·
Hop Limit 8 bit
'unsigned integer' yang nilainya selalu berkurang 1 jika melewati sebuah
router.
·
Source Address
128 bit yang menunjukkan alamat asal paket.
·
Destination Address
128 bit yang menunjukkan alamat tujuan paket.
3.
Alasan
Pengembangan IPV6
Perubahan
dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya terjadi karena beberapa hal yang dikelompokkan
dalam kategori berikut :
1.
Kapasitas Perluasan Alamat
IPv6
meningkatkan ukuran dan jumlah alamat yang mampu didukung oleh IPv4 dari 32bit
menjadi 128bit. Peningkatan kapasitas alamat ini digunakan untuk mendukung
peningkatan hirarki atau kelompok pengalamatan, peningkatan jumlah atau
kapasitas alamat yang dapat dialokasikan dan diberikan pada node dan mempermudah konfigurasi alamat
pada node sehingga dapat dilakukan
secara otomatis. Peningkatan skalabilitas juga dilakukan pada routing multicast dengan meningkatkan cakupan dan jumlah pada alamat multicast. IPv6 ini selain meningkatkan
jumlah kapasitas alamat yang dapat dialokasikan pada node juga mengenalkan jenis atau tipe alamat baru, yaitu alamat anycast. Tipe alamat anycast ini didefinisikan dan digunakan
untuk mengirimkan paket ke salah satu dari kumpulan node.
2.
Penyederhanaan Format Header
Beberapa
kolom pada header IPv4 telah
dihilangkan atau dapat dibuat sebagai header
pilihan. Hal ini digunakan untuk mengurangi biaya pemrosesan hal-hal yang umum
pada penanganan paket IPv6 dan membatasi biaya bandwidth pada header
IPv6. Dengan demikian, pemerosesan header
pada paket IPv6 dapat dilakukan secara efisien.
3. Peningkatan
dukungan untuk header pilihan dan header tambahan (Options and extention header)
Perubahan
yang terjadi pada header-header IP yaitu dengan adanya pengkodean
header Options (pilihan) pada IP dimasukkan agar lebih efisien dalam
penerusan paket (packet forwarding),
agar tidak terlalu ketat dalam pembatasan panjang header pilihan yang terdapat dalam paket IPv6 dan sangat
fleksibel/dimungkinkan untuk mengenalkan header
pilihan baru pada masa akan dating.
4.
Kemampuan pelabelan aliran paket
Kemampuan
atau fitur baru ditambahkan pada IPv6 ini adalah memungkinkan pelabelan paket
atau pengklasifikasikan paket yang meminta penanganan khusus, seperti kualitas
mutu layanan tertentu (QoS) atau real-time.
5.
Autentifikasi dan kemampuan privasi
4.
Keunggulan IPv6
IPv6 memiliki
berbagai keunggulan di bandingkan denga IPv4. Adapun keunggulan dari IPv6
adalah :
·
Otomatisai setting(stateless less auto configuration).
Alamat pada
IPv4 pada dasaranya statis terhadap host. Biasanya di berikan secara berurut
pada host. Memang saat ini hal ini bias di lakukan secara otomatis dengan
menggunakan DHCP, tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan
saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis di
sediakan secara standard dan merupakan default nya. Pada setting otomatis ini
terdapata 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis
stateless dan statefull.
·
Setting otomatis stateless
Cara ini tidak
perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pemabgian IP address, hanya
mensetting router saja di mana host yang telah tersambung di jaringan dari
router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix alamat dari jaringan
tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang di peroleh dari informasi
yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan
menjadikannya sebagai alamat IP dari host tersebut.
·
Setting otomatis statefull
Merupakan
pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang di berikan pada host
dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan alamat IP, Dimana cara ini
hamper mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara
otomatis, informasi yang di butuhkan antara router, server dan host adalah
ICMP(Internet Control Message Protocol) yang telah di perluas. Pada ICMP dalam
IPv6 ini termasuk pula IGMP(Internet Group Management Protocol) yang di pakai
pada multicast dalam IPv4.
5.
Keamanan IPv6
Pada IPv6 telah
mendukung komunikasi komunikasi terenkripsi maupun authentification pada layer
IP. Dengan memilki fungsi security pada IP itu sendiri, maka dapat di
lakukan hal seperti packet yang di kirim dari host tertentu seluruhnya di
enkripsi. Pada IPv6 untuk authentification dan komunikasi terenkripsi memakai
header yang di perluas ynag di sebut AH (Authentification Header) dan payload
yang di enkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada
komunikasi yang memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut di
tambahkan.
Fungsi security
yang di pakai pada layer aplikasi, mislnya pada S-HTTP dipaakai SSL sebagai
metode enkripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode enkripsinya.
Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada IPv6
tidak di tetapkan cara tertentu dalam metode enkripsi dan manajemen kunci,
sehingga mnejadi fleksibel dapat memakai metode manapun.Hal ini di kenal
sebagai Sh(Security Assocaition). Fungsi Security pada IPv6 selain pemakaian
pada komunikasi terenkripsi antar sepasang host dapat pula melakukan komunikasi
terenkripsi antar jaringan dengan cara menenkripsi paket oleh gateway dari 2
jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.
6.
Pengalamatan IPv6
Seperti
diketahui sebelumnya, IPv6 diciptakan untuk menangani masalah-masalah yang
terdapat pada IP, akan tetapi perubahan dan penambahan pada IPv6 tersebut di
buat tanpa melakukan perubahan pada core sebenarnya dari IP itu sendiri.
Addressing atau pengalamatan merupakan perubahan yang mencolok yang dapat di
lihat dari perbedaan antara IPv6 dengan IPv4, akan tetapi perubahan
tersebut merupakan hal bagaimana pengalamatan tersebut di implemntasikan
dan digunakan.
Karakteristik
Model pengalamatan IPv6
Secara umum
karakteristik model pengalamatan model pada IPv6 memiliki dasar yang sama
dengan pengalamatan IPv4. Berikut adalah karakteristik model dari pengalamatan
IPv6 :
a. Core Function
of Addressing (Fungsi Inti dari Pengalamatan)
Dua
Fungsi utama dari pengalamatan adalah network interface identification dan
routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses struktur dari
pengalamatan pada internetwork.
b. Network Layer
Addressing (Pengalamatan Layer Jsaringan)
Pengalamatan
IPv6 masih berhubungan satu dengan yang lainnya dengan network layer pada
jaringan TCP/IP dan langsung dari alamat data link layer (sering disebut
phsycal).
c. Jumlah
pengalamatan IP per device (alat)
Pengalamatan
biasanya di gunakan untuk menandai perangkat jaringan sehingga setiap computer
yang terhubung biasanya akana memilki 1 alamat(unicase), dan router dapat
memilki lebih dari satu alamat untuk masing-masing physical network yang
terhubung.
d. Address
Innerpretation and Prefix Representation
Alamat IPv6
memiliki kesamaan kelas dengan alamat IPv4 dimana masing-masing memiliki bagian
network identifier dan bagian host identifier. Jumlah panjang prefix digunakan
untuk menyatakan panjang dari network ID itu sendiri(prefix length)
e. Private and
Public Address
Kedua type
dari alamat tersebut terdapat pada IPv6, walaupun kedua type tersebut di
definisikan dan di gunakan untuk keperluan yang berbeda.
f. Type Alamat
Pendukung IPv6
Satu perubahan
penting yang terdapat pada model pengalamatan dari IPv6 adalah type alamat yang
di dukungnaya. Pada IPv4 hnaya mendukung 3 type alamat seperti : unicast,
multicast, dan broadcast dengan actual traffic yang paling banyak di gunakan
adalah alamat unicast. IP multicast pada IPv4 tidak di kembangkan untuk
keperluan luas sampai beberapa tahun setelah internet di luncurkan dan terus
berlanjut dengan beberapa isu yang menghambat dari perkembangannya. Sedangkan
IP broadcast memiliki beberapa alasan yang di tolak dengan alas an performansi
(performance).
Pada IPv6, juga
memiliki 3 type alamat seperti IPv4 akan tetapi dengan beberapa perubahan. Type
alamat IPv6 terbagi mnjadi 3, yaitu : unicast, multicast, dan anycast. Selain
ke tiga pembagian type alamat tersebut, IPv6 juga memilki 1 type alamat lagi
yang di gunakan untuk keperluan di masa yang akan dating yang dinamakan dengan
reserved.
·
Alamat Unicast
Alamat
Unicast digunakan untuk komunikasi 1 lawan 1 dengan menunjuk 1 host. Alamat
Unicast dapat di bagi menjadi 4 bagian yaitu :
::/128
unspecified address
::1/128 loopback address
ff00::/8 multicast address
fe80::/10 link-local unicast
fec0::/10 site-local unicast
everything
else global unicast
·
Alamat Multicast
Alamat
Multicast di gunakan untuk komunikasi 1 lawan banyak dengan menunjuk host dari
group.
·
Alamat Anycast
Alamat Anycast
digunkan ketika suatu paket harus dikirimkan kebeberapa member dari group dan
bukan mengirimkan ke seluruh member dari group atau dapat juga di katakana
menunjuk host dari group, tetapi paket yang dikirim hanya pada satu host saja.
7.
Ukuran Alamat
IPv6
Secara teori
ukuran/panjang dari alamat IP mempengaruhi jumlah alamat yang tersedia. Semakin
panjang alamat IP maka semakin banyak pula ruang alamat yang tersedia untuk
pemakainya. Seperti diketahui bahwa jumlah lamat IPv4 sangatlah kecil untuk
mendukung teknologi Internet di mass depan dimana hal ini merupakan implikasi
dari bagaimana alamat internet tersebur di gunakan.
Berbeda dengan
IPv6. dengan alas an utnuk mengatasu kekurangan akan alamat pada internet, maka
IPv6 menggunakan ukuran alamt sebesar 128 bit yang di bagi menjadi 16
oktet dan masing-masing octet terdiri dari 8 bit. Jika semua alamat digunakan,
maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :
2128
bit = 340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211.456
Alamat
|
Apabila di
tulis dalam bentuk scientific, maka sekitar 3.4* 1038 , atau sekitar
340 triliun triliun triliun. Melebihi kapasitas pendududk di dunia yang
akan terhubung internet di masa depan.
Akan tetapi
terdapat beberapa kelemahan untuk mendapatkan atau menciptakan kapasitas ruang
alamat yang besar. dengan pertimbangan menggunakan 64 bit sekalipun maka akan
di dapatkan jumlah alamat sebesra 18 juta triliun. Dengan jumlah alamat
sebanyak itu maka masih memungkinkan penggunaan internet di masa mendatang.
Akan tetapi penggunaan lebar alamat 128 bit pada IPv6 adalah untuk alas an
fleksibilitas bila dibandingkan dengan lebar alamat 64 bit.
8.
Representasi
Teks dari Perhitungan Prefik dan subneting pada IPV6
Seperti halnya IPv4 yang
menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat
jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat
host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat
tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut
dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah
Format Prefix. Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.
Representasi
teks dari alamat prefix sama dengan alamat prefix pada IPv4 yang ditulis dalam
notasi CIDR (Classless Inter Domain Routing),
alamat prefix IPv6 direpresentasikan degnan notasi berikut:
IPv6-Address/Prefix-length
IPv6-Address adalah alamat IPv6 dengan
ketentuan notasi pengalamatan.
Prefix-length
adalah nilai decimal yang menspesifikasikan berapa banyak bit yang berurutan
disebelah kiri mulai dari awal bit yang termasuk dalam prefix.
Sebagai
contoh, berikut ini representasi yang benar dari 60 bit prefix 12AB00000000CD3
(dalam heksa decimal) :
12AB:0000:0000:CD30:0000:0000:0000:0000/60
12AB::CD30:0:0:0:0/60
12AB:0:0:CD30::/60
Berikut
ini adalah representasi yang salah dari prefix diatas:
12AB:0:0:CD3/60
menghilangkan nilai nol yang berada di
depan tiap kolom, namun tidak mencantumkan nol yang berada di belakang.
12AB::CD30/60
alamat di sebelah kiri “/” jika diperlukan
akan menjadi
12AB:0000:0000:0000:0000:0000:0000:CD30
12AB::CD3/60
alamat
disebelah kiri “/” jika diperlukan akan menjadi
12AB:0000:0000:0000:0000:0000:0000:CD3
Ketika
menulis alamat node dan prefix dari
alamat node tersebut, keduanya dapat
dikombinasikan sebagai berikut:
Alamat
node :
12AB:0:0:CD30:123:4567:89AB:CDEF
Nomer
Subnet : 12AB:0:0:CD30::/60
Dapat
disingkat sebagai :
12AB:0:0:CD30:123:4567:89AB:CDEF/60
9.
Tata cara penulisan IP Address Ipv6
Ada
tiga jenis bentuk konversional untuk merepresentasikan alamat IPv6 sebagai
string teks :
1.
Bentuk yang disukai adalah
x:x:x:x:x:x:x:x, x adalah nilai heksadesimal dari 8 satuan yang mana setiap
satuan terdiri atas 16 bit
Contoh :
FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:3210
1080:0:0:0:8:800:200C:417A
Catatan :
Tidak
perlu menulis permulaan nilai nol dalam setiap kolom (dipisahkan dengan tanda
“:”), misalkan 0008 cukup dapat dituli 8 saja. Namun, setidaknya harus ada satu
dalam setiap kolom jika semuanya berupa 0.
2.
Ada beberapa metode dalam pengalokasian
gaya tertentu dari alamat IPv6, hal ini khususnya untuk alamat yang berisi
string nol bit yang panjang. Dalam rangka untuk membuat mudah penulisan alamat
yang berisi bit nol, special sintaks tersedia untuk memadatkan kumpulan dari
tiap-tiap nilai nol sepanjang 16 bit yng berurutan. Tanda “::” hanya dapat
tampil sekali dalam sebuah alamat. Tanda “::” juga dapat digunakan untuk
memadatkan kumpulan nilai 16 bit yang terdapat pada awal alamat.
Contoh :
1080:0:0:0:8:800:200C:417A alamat unicast
FF01:0:0:0:0:0:0:101 alamat multicast
0:0:0:0:0:0:0:1 alamat
loopback
0:0:0:0:0:0:0:0 alamat tak terdefinisi
mungkin
direpresentasikan menjadi:
1080::8:800:200C:417A alamat unicast
FF01::101 alamat multicast
::1 alamat loopback
:: alamat tak terdefinisi
3.
Bentuk alternative yang kadang-kadang
lebih tepat ketika dihadapkan dengan lingkungan gabungan dari IPv4 dan IPv6
adalah x:x:x:x:x:x:d.d.d.d dimana x menandakan nilai heksadesimal dari enam
satuan yang masing-masing terdiri atas 16 bit, dan d adalah nilai decimal dari
empat satuan yang masing-masing terdiri dari 7 bit (standar representasi IPv4).
Contoh :
0:0:0:0:0:0:202.154.63.9
0:0:0:0:0:FFFF:10.122.1.77
atau dalam
bentuk dipadatkan :
::202.154.63.9
::FFFF:10.122.1.77
Tidak ada komentar:
Posting Komentar