Protokol
Internet versi 4 (IPv4) merupakan semakan keempat dalam
pembangunan Protokol Internet (IP) dan ia
merupakan veris pertama yang dilaksanakan secara meluas. Bersama-sama dengan IPv6, ia
merupakan teras kaedah antara jaringan berasaskan piawaian bagi Internet. IPv4 masih
lagi setakat ini merupakan protokol Lapisan Internet yang paling
digunakan secara meluas. Pada 2010, pelaksanaan IPv6 masih lagi
belum matang.
IPv4
menggunakan alamat-alamat 32-bit (empat bait), yang
menghadapkan ruang alamat kepada 4,294,967,296 (232)
alamat unik yang mungkin. Begitu pn, sebahagiannya disimpan untuk tujuan-tujuan
khusus misalnya rangkaian persendirian (~18 juta
alamat) atatu alamat-alamat multisiar (~270 juta alamat).
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal
bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format
bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka
nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat
beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi
dengan menggunaka
n subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
n subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
·
Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat
jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di
mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
·
Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan
khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server
atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host
identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam
network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Alamat
IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
·
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka
jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast
digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
Alamat unicast, merupakan alamat yang mengindentifikasikan
satu interface yang digunakan untuk komunikasi satu ke satu, dengan menunjuk satu
host.
·
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast
digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Alamat broadcast, merupakan alamat yang digunakan untuk
mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang
ada pada suatu network.
·
Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu
atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast
digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Alamat multicast, meruapakan alamat yang didesain agar
alamat tersebut diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen yang sama
atau berbeda. Terletak pada kelas D.
Dalam
RFC 791, IPv4 dibagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan dari oktet pertamanya
seperti terlihat pada tabel dibawah:
Kelas IPv4
|
Oktet pertama
(desimal) |
Oktet pertama
(biner) |
Digunakan oleh
|
||
Kelas A
|
1–126
|
0xxx xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala besar
|
||
Kelas B
|
128–191
|
10xx xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
|
||
Kelas C
|
192–223
|
110x xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
|
||
Kelas D
|
224–239
|
1110 xxxx
|
Alamat multicast (bukan alamat unicast)
|
||
Kelas E
|
240–255
|
1111 xxxx
|
Direservasikan, umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen
dan bukan alamat unicast)
|
Namun ada
pengecualian pada beberapa alamat, yang disebut special user addresss yaitu:
blok alamat CIDR
|
Penjelasan
|
Referensi
|
||
0.0.0.0/8
|
Current network (only valid as source address)
|
RFC 1700
|
||
10.0.0.0/8
|
Private network
|
RFC 1918
|
||
127.0.0.0/8
|
Loopback
|
RFC 5735
|
||
169.254.0.0/16
|
Link-Local
|
RFC 3927
|
||
172.16.0.0/12
|
Private network
|
RFC 1918
|
||
192.0.0.0/24
|
Reserved (IANA)
|
RFC 5735
|
||
192.0.2.0/24
|
TEST-NET-1, Documentation and example code
|
RFC 5735
|
||
192.88.99.0/24
|
IPv6 to IPv4 relay
|
RFC 3068
|
||
192.168.0.0/16
|
Private network
|
RFC 1918
|
||
198.18.0.0/15
|
Network benchmark tests
|
RFC 2544
|
||
198.51.100.0/24
|
TEST-NET-2, Documentation and examples
|
RFC 5737
|
||
203.0.113.0/24
|
TEST-NET-3, Documentation and examples
|
RFC 5737
|
||
224.0.0.0/4
|
Multicasts (former Class D network)
|
RFC 3171
|
||
240.0.0.0/4
|
Reserved (former Class E network)
|
RFC 1700
|
||
255.255.255.255
|
Broadcast
|
RFC 919
|
Kelas-kelas alamat
Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa
kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya
yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet
pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih
mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi
desimal.
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk
jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A
selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi
oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya
(atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini
mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap
jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan
untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk
jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet
pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk
melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier.
16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier.
Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap
network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan
berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu
diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga
oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya
(sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini
memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap
network-nya.
Kelas
D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk
alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas.
Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110.
28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk
mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat
yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk
digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas Alamat
|
Nilai oktet pertama
|
Bagian untuk Network Identifier
|
Bagian untuk Host Identifier
|
Jumlah jaringan maksimum
|
Jumlah host dalam satu jaringan
maksimum
|
Kelas A
|
1–126
|
W
|
X.Y.Z
|
126
|
16,777,214
|
Kelas B
|
128–191
|
W.X
|
Y.Z
|
16,384
|
65,534
|
Kelas C
|
192–223
|
W.X.Y
|
Z
|
2,097,152
|
254
|
Kelas D
|
224-239
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Kelas E
|
240-255
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak
relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat
lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang
dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan
yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6
yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat
yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
Alamat
Unicast
Setiap
antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan
dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat
unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis
karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak
memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai
contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan
antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang
memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat
unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat
saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat
host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat
unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang
telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari
1.x.y.z
hingga 223.x.y.z
. Sebuah
alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis
alamat unicast
Jika
ada sebuah intranet tidak yang
terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat
unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan
menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan
menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat
digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik)
dan private address (alamat pribadi).
·
Alamat
publik
alamat
publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi
beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak
ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah
terhubung ke Internet.
Ketika
beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke
dalam sebuah router sehingga
lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya.
Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama
masih terkoneksi dengan Internet.
·
Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi
yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke Internet dapat
memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang
telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika
sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke Internet, skema alamat
yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah
ditetapkan oleh InterNIC atau
organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu
dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak
dapat dihubungi oleh host lainnya.
·
Alamat
Privat
Setiap
node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap Internetwork
IP. Pada kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang
terhubung ke Internet akan
membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap Internet. Karena
perkembangan Internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang
menghubungkan intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah alamat
publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut.
Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara
global.
Ketika
menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi,
para desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi,
kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung
secara langsung ke Internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan
Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya
mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang
berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya,
kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja
yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara
langsung ke Internet.
Untuk
host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses
langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik
yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan
ini, para desainer Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan
menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang
berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah
alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal
juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara
ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping,
maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula
sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga
dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan
alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918
didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
·
10.0.0.0/8
·
172.16.0.0/12
·
192.168.0.0/16
Sementara
itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa
sistem operasi:
·
169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan
pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network
identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1
hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit
host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam
sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan
pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari
16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki
20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam
sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12
mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan
pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari
256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki
16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan
dengan menggunakan skema subnetting apapun di
dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16
dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat
jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA
mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang
alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan
alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP
privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet
Protocol Addressing (APIPA)).
Ruang alamat
|
Dari alamat
|
Sampai alamat
|
Keterangan
|
010.000.000.000/8
|
010.000.000.001
|
010.255.255.254
|
Ruang alamat privat yang sangat besar (mereservaskan
kelas A untuk digunakan)
|
172.016.000.000/12
|
172.016.000.001
|
172.031.255.254
|
Ruang alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan
menengah hingga besar)
|
192.168.000.000/16
|
192.168.000.001
|
192.168.255.254
|
Ruang alamat privat yang cukup besar
|
(digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
|
|||
169.254.000.000/16
|
169.254.000.001
|
169.254.255.254
|
Digunakan oleh fitur Automatic Private Internet
Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem
operasi.
|
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak
akan ditetapkan oleh Internet Network
Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas)
sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke
alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat
pribadi tidak dapat dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas
dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request
tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy
server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau
memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP
publik yang valid dengan menggunakan Network Address
Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.
Alamat
Multicast
Alamat
IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk
menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang
memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast
akan diteruskan oleh router ke
subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening"
terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast
tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat
multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4,
yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat
224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan
karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet
lokal.
Daftar
alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.
Alamat
Broadcast
Alamat
broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data
"satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak
mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node
yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut
dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP
multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat
tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada
empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet
broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast.
Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast
akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan
alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua
paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni
0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Network
Broadcast
Alamat
network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset
semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan
kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya
adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk
mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah
jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat
meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.
Subnet
broadcast
Alamat
subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit
host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless).
Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah
131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan
paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting,
atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang
ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet
broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas
alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di
dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
All-subnets-directed
broadcast
Alamat
IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network
identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan
dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang
dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet
yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli.
Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24,
alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255.
Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network
identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat
131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network
identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua
host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan
memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922
mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini
ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian,
hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan
banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini
pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan
alamat jenis ini telah ditinggalkan.
Limited
broadcast
Alamat
ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4
menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255).
Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian
data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network
identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat
secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP)
atau Dynamic Host Configuration
Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus
menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan
sewaan alamat IP kepadanya.
Semua
host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan
memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya
dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan
dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya
terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router
IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja.
Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
v
Format
Paket IPv4
Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk
datagram. Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload).
Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan (routing),
identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan
fragmentasi, dan juga IP Options. Sedangkan payload IP berisi informasi yang
dikirimkan. Payload IP memiliki ukuran bervariasi, berkisar dari 8 byte hingga
65515 byte. Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan
"dibungkus" (encapsulation) dengan header protokol lapisan
antar muka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan.
Setiap datagram terdiri dari beberapa field yang memiliki fungsi tersendiri dan
memiliki informasi yang berbeda – beda. Pada gambar di bawah ini .
Header
IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut :
1.
Version.
Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan.
2.
Internet
Header Length. Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP.
3.
Type
of Service. Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari
sebuah datagram IP.
4.
Total
Length. Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header
IP dan muatannya.
5.
Identification.
Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang akan difragmentasi..
6.
Flags.
Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP
mengalami fragmentasi atau tidak.
Bit
0 = reserved, diisi 0.
Bit 1 = bila 0 bisa
difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi
lagi.
7. Fragment Offset. Digunakan untuk mengidentifikasikan offset
di mana fragmen yang bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan
IP yang belum dipecah
v
IPv4
Kelas C
IPv4 terbagi atas beberapa kelas, namun disini penulis hanya
membahas Ipv4 kelas C, adapun definisi dari IPv4 kelas C adalah IP Adress yang
Network IDnya terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit, sehingga dapat terbentuk
sekitar 2 juta host network dengan masing-masing network memiliki 256 host.
v
Aturan
Dasar Pemilihan network ID dan host ID
Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network
ID dan host ID yang digunakan :
1.
Network
ID tidak boleh sama dengan 127. Network ID 127 secara default digunakan sebagai
alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu desimal untuk
menunjuk dirinya sendiri.
2.
Network
ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255. Network ID atau host ID 255 akan
diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili
seluruh jaringan.
3.
Network
ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0. IP address dengan host ID 0 diartikan
sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan
bukan suatu host.
4. Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network
tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.
v
Subnetting
Untuk beberapa desimal yang menyangkut efisiensi IP Address,
mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator
biasanya melakukan subnetting. Esensi dari subnetting adalah “memindahkan”
garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address.
Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian
network. Address satu network menurut struktur baku dipecah menjadi beberapa
subnetwork. Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan, tetapi mengurangi
jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan hardware
dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat
mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika
setiap network memiliki address network yang unik. Selain itu, dengan
subnetting, seorang Network Administrator dapat mendelegasikan pengaturan host
address seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap
departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network.
Suatu subnet didefinisikan dengan mengimplementasikan
masking bit (subnet mask ) kepada IP Address. Struktur subnet mask sama
dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4
segmen. Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” (masking) oleh bit-bit
subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network
bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking ( on ), sedangkan bit
0 tidak aktif ( off ).
Subnetting dilakukan pada saat konfigurasi interface.
Penerapan subnet mask pada IP Address akan mendefinisikan 2 buah address baru,
yakni Network Address dan Broadcast Address. Network address didefinisikan
dengan menset seluruh bit host berharga 0, sedangkan broadcast address dengan
menset bit host berharga 1. Seperti yang telah dijelasakan pada bagian
sebelumnya, network address adalah alamat network yang berguna pada informasi
routing. Suatu host yang tidak perlu mengetahui address seluruh host yang
ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah address dari
network yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network tersebut.
Subnetting hanya berlaku pada network lokal. Bagi network di luar network
desimal, nomor network yang dikenali tetap nomor network standard menurut kelas
IP Address.
v Subnetting Alamat
IPv4 kelas C
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada
alamat IP dengan network identifier kelas C.
Jumlah subnet
(segmen jaringan) |
Jumlah subnet bit
|
Subnet mask
(notasi decimal bertitik/ notasi panjang prefiks) |
Jumlah host tiap subnet
|
1-2
|
1
|
255.255.255.128 atau /25
|
126
|
3-4
|
2
|
255.255.255.192 atau /26
|
62
|
5-8
|
3
|
255.255.255.224 atau /27
|
30
|
Tabel b. Subnetting Alamat IPv4 kelas C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar